Kamis, 12 Maret 2009

JuAL mODEM PALING mURAH bERGARANSI...



BAWA pulang dengan 990ribu aja..langsung beli simcard n bisa deh..
dijamin garansi 3 bulan
merk terpercaya dan terlaris di dunia maya..
salam

Kamis, 31 Juli 2008

Pemimpin Joss

Pemuda dan segala aktifitasnya adalah aset setiap bangsa. Dengan semangat perubahan yang meledak-ledak dan energi besar yang mampu menggerakkan orang-orang sekitar menyebabkan pemuda menjadi tolak ukur masa depan suatu bangsa. Tak heran banyak pemimpin besar dunia sangat mementingkan peranan pemuda dalam mempengaruhi perjalanan sejarah bangsanya. Proses kaderisasi dengan membina mental pemuda agar mampu berpikir, berenergi dan berjiwa besar menjadi primadona gerakan dalam melanjutkan estafet kepemimpinan.

Indonesia semenjak masuk Orde Reformasi seakan membunyikan lonceng pertarungan yang erat antara kaum muda dan tua dalam mengisi kepemimpinan yang sekarang tidak hanya menjadi monopoli pihak tertentu. Dengan keberanian dan tekad bulat kaum muda yang siap melawan walaupun kadang tercibir dengan ucapan kurang pengalaman dan minimnya pendanaan. Namun euforia reformasi tetaplah milik pemuda karena semakin tahun mereka kaum tua akan semakin tua dan pada gilirannya kaum mudalah yang akan membuktikan keberhasilan kepemimpinannya.

Belajar dari sejarah Orde Baru dimana kepemimpinan puncak bagaikan kepemilikan monopoli membuat kiprah perjuangan pemuda untuk menunjukkan eksistensinya tertutup sudah. Tak heran setelah keran demokrasi kepemimpinan terbuka lebar dengan ditandai runtuhnya rezim Soeharto, berbondong-bondong generasi muda Era Soeharto mencalonkan diri menjadi Presiden RI untuk membuktikan sepak terjang kepemimpinannya. Bagaimana dengan kaum muda era Reformasi yang harus belajar cepat menyesuaikan diri mengisi era kepemimpinan saat ini yang penuh kompetisi? Akankah hanya menjadi penonton dan tidak menjadi apa-apa padahal situasi masa sangat terbuka untuk banyak belajar dan memacu diri? Atau malah terlena dengan candu modernitas yang membuat pemuda layu akan peran dan tajinya dalam melakukan suatu perubahan?

Pemuda adalah Pemimpin

Sejarah telah bercerita. Bukti pun terbuka untuk dibaca. Zaman pergerakan kemerdekaan pemuda adalah pemimpin. Deretan nama mulai Tan Malaka yang memimpin Partai Komunis berusia 24 tahun, Soekarno memimpin PNI-nya umur 26 tahun dan Sjahrir menjadi ketua Pendidikan Nasional Indonesia umur 26 tahun. Lalu di usia rentang 20-30 menjadi titik krusial pembuktian diri pemuda di masyarakat dengan organisasi-organisasi pengabdiannya.

Maka di era kebebasan berpolitik dan berorganisasi selayaknya pemuda berorganisasi dalam suatu wadah untuk memperjuangkan aspirasi tertentu. Dengannya tujuan lebih mudah tercapai dengan kekuatan kebersamaan. Aspirasi lebih nyaring karena berbasis komunitas. Dan menempa pula kepemimpinan muda dalam membuktikan keefektifan perjuangannya.

Jangan sampai pendapat dari sosiolog politik Yudi Latif bahwa kepemimpinan politik Indonesia yang mengalami pemampatan dalam alih generasi selama 30 tahun di Orde Baru terulang kembali (Gatra, 19 april 2007). Kepemimpinan harus teruji dalam organisasi, pengerahan massa, pembentukan opini, daya juang di masyarakat untuk bisa diterima sebagai cita-cita bersama. Makanya institusi pendidikan termasuk Perguruan Tinggi harus menjadi wadah eksperimen pemuda yang berstatus mahasiswa untuk bergerak di masyarakat. Jikalau, tidak maka oganisasi kepemudaan lainnya misal karang taruna pun bisa mengambil peran.

Dengan akses dan kesempatan pemuda untuk tampil memimpin walaupun ini bukan barang gratis yang diberi karena membutuhkan perjuangan, maka pemuda akan merasa tereksplorasi jiwa kepemimpinannya. Sebenarnya poin yang dibentuk disini adalah menumbuhakan karakteristik pemuda yang siap memimpin. Karakter ini jika merunut salah satu survey adalah sebagai berikut :

legiti1

Peduli kepada kepentingan rakyat memegang porsi tertinggi. Yang artinya pemuda harus selalu terjun, terlibat langsung, interaksi efektif dengan rakyat sehingga tahu apa yang rakyat mau. Ini akan menjadi modal besar bagi pemuda untuk melakukan apa yang mereka cita-citakan demi pengabdiannya kepada rakyat.

Pemuda dan Bangsa

Tahun 2002 Indonesia masuk dalam 59 negara gagal yang dibahas World Economic Forum dan Universitas Harvard. Ciri negara gagal, di antaranya angka kriminal dan kekerasan tinggi; korupsi meraja lela; miskinnya opini publik; serta tingginya suasana ketidakpastian (Meuthia Ganie-Rochman, Kompas, 4 Jan’08). Bersandar pada hal ini maka peran pemudalah untuk membuktikan bahwa sebutan tersebut tidak ada lagi. Penanaman watak untuk berlaku menjunjung kebenaran, jujur, aspiratif dan melakukan kontrol sosial yang ketat kepada pemerintah bisa dimulai dari organisasi-organisasi kepemudaan.

Tidak ada satu negara pun yang mau dianggap sebagai negara gagal. Apalagi indonesia. Namun anehnya perubahan signifikan belum dilakukan untuk mengubah stigma ini. Tugas pemuda terhadap kepeduliannya terhadap bangsa bisa dilakukan dengan upaya-upaya konkrit sebagai berikut:

1. Aktif terlibat dalam kegiatan positif masyarakat baik RT maupun RW

2. Melakukan kunjungan pengabdian ke daerah tertinggal Indonesia

3. Melatih organisasi untuk menyiapkan diri sebagai pemimpin

4. Membuka wawasan kenusantaraan demi menanamkan cinta bangsa

5. Kritisisasi pemerintah lewat media dan gerakan

Dengan lima hal di atas bisa menjadi pemicu bagaimana pemuda merasa memiliki bangsa sekaligus terpacu untuk memimpin bangsanya menuju kemajuan.

Dengan menyadari pemuda akan peran besarnya, dengan mengetahui bahwa pemuda adalah pemimpin serta dengan sadar bahwa bangsanya sedang bermasalah maka sudah sepantasnya pemuda bangun untuk membuktikan bahwa kepemimpinan muda memang ada untuk mengusung satu kata perubahan. Ya, perubahan untuk menuju Indonesia yang adil dan makmur.

MY CV

CURRICULUM VITAE

Life Goals

I want to fill my life to fulfill these following goals :

Ø Vision :

To become a potential leader of the Republic of Indonesia

Ø Mission :

To manifest and realize my inner potential to serve to others

Ø Values :

JOSS (Jujur, Optimis, Semangat, Simpatik)

Honest, Optimistic, Motivated, and Sympathetic

Competencies

  1. Public Speaker

I am well experienced in participating as a public speaker in various events. I have served as a speaker, as a motivator, and as a Master of Ceremony (MC) during seminars, campus forums, educational institutions (elementary-highschool level), as well as non-formal events.

  1. Managerial Competencies

I am experienced as a project coordinator with more than 200 people. I am also able to organize event local and national.

Leadership Experience

  1. 2004:Head of 2004 Generation Student FEUI with 800 members

2. 2005:Founder and advisor of Paguyuban Daerah ASUI (ArekSuroboyo Universitas Indonesia)

Project Officer Maker (Malam Kekerabatan) FEUI

  1. 2006:Presiden BEM ETOS Jakarta (Scholarship from Dompet

Dhuafa Republika)

Project Officer Etos National Gathering (involving 11 National Universities : UI, IPB, ITB, UNDIP, UNPAD, UNAIR, UNBRAW, UNHAS, UNAND, UGM, and ITS)

  1. 2007:Head of Social Political Division of the Student Senate

Faculty of Economics Universitas Indonesia

National Coordinator CABE (Corps Alumni Beastudi Etos) in 11 National Universities

Candidate for the President of BEM (“House of Representatives” for Students) in University of Indonesia

  1. 2008:PSR Coach (Peduli Sosial Remaja) SMA DWIWARNA

Publications

1. Speaker as the President of BEM Etos Dompet Dhuafa Republika with Sandrina Malakiano in Jentera, JakTV, televised in February 2006.

  1. Speaker in "Filantropi Kampus" with the Dean of the Universitas Indonesia, Prof. DR. Gumilar Rusliwa Somantri in Public Corner on Metro TV, televised in November 2007.

  1. Discussed about in the Profile Column of the daily newspaper, REPUBLIKA. The column was titled Arek Keputran Mengukir Mimpi”, published December 2007.

  1. Speaker on the Discussion Panel with Tony B. Trihartanto, Ph.D and also with a lecturer from STEKPI. The topic discussed was The Failure of Capitalism and Syariah Economy as an Alternative and Solutive Economy”, Jakarta, April 2008

  1. Moderator in Seminar Kepemimpinan (Leadership Seminar) with Rhenald Kasali dan Ari Suta in Leadership Training FEUI, March 2008

  1. Moderator of seminar with Krisnamurti “National Mindset Motivator Indonesia” in the event Success from Center for Career and Internship Counseling) FEUI, April 2008

  1. Speaker on Leadership Training Program Indonesia Banking School (IBS), Kemang, South Jakarta. The content training is “How To Be A Good Public Speaker”, March 2008

Organizational Experience

  1. 2004:Generation Forum 2004 in FEUI

Theater Risalah Smala

Paskibra “PAS-Q V”

Theater of Culture FEUI

  1. 2005:House of Representatives for Students ETOS Jakarta

Departement Strategic Evaluation SENAT FEUI

Social-Political Division BEM UI

Local Organiozation ASUI (Arek Suriboyo UI)

  1. 2006:Human Resources Bureau Senat FEUI

  1. 2007:Human Resources Bureau FOSMA ESQ 165

Social-Political Division Student Senat FEUI

Corps Alumni Beastudi Etos (CABE)

  1. 2008:Peduli Sosial Remaja (PSR) SMA DWIWARNA

IKASMANCA (Ikatan Alumni SMA 5 Surabaya) Jakarta

Amil Zakat Organization, AZIS SALAM UI

Training Organization, I Leader (I-LEAD)

Work Experience

  1. 2002-2004: Professional Master of Ceremony in Surabaya
  2. 2003 : Scout Counselor in SDN Kaliasin VII Surabaya

Scout Counselor in SMP 3 Surabaya

  1. 2004-2007: Private Teacher for all levels of education,

from elementary to college level

  1. 2006 : Tutor Mentoring Pendidikan Senat Mahasiswa FEUI

Agent Personal Seller Agenda UI (highest sales),

campus newsletter BOE (Badan Otonom Ekonomika)

  1. 2007-2008: Teacher at Salemba Vision Institution

Teacher for the Super Intensive Program, Ki Dalang Education

JOSS Motivator

Formal and Non-Formal Education

A. Formal
  1. Department of Economics, University of Indonesia in Depok, 2004-now
  2. SMA Negeri 5 Surabaya, 2001-2004 (highschool)
  3. SMP Negeri 3 Surabaya, 1998-2001 (junior highschool)
  4. SDN Kaliasin VII-286 Surabaya, 1992-1998 (elementary school)
  5. TK Anna Surabaya, 1990-1992 (kindergarten)
B. Non Formal
  1. KIEI (Kuliah Informal Ekonomi Islam) "Syariah Investment Management", FEUI, 2006
  2. KIEI (Kuliah Informal Ekonomi Islam) "Syariah Banking and the History of Islamic Thinking", FEUI, 2007

Personal Details




Full Name : Akhmad Basori

University/Major : FEUI / Economics

Semester/GPA : 8 (eight) / 3,21 (from a scale of 1 to 4)

Sex : Male

Place, Date of Birth : Surabaya, May 25, 1986

Nationality : Indonesia

Marital Status : Single

Height, Weight : 168 cm, 55 kg

Health : Perfect

Religion : Moslem

Dorm Address : Griya Arista No. 24

Juragan Sinda 2 RT 04 RW 01 ,Kukusan,Beji

Depok 16425

Home Address : Jl. Kedondong Kidul 1/32 B

RT 06 RW 06 Kel. Tegalsari Kec. Tegalsari

Surabaya 60262
Mobile phone : 0856 1578 136 / 021 9448 1782

Email : basoriasyik@gmail.com

Idol : Ir. Soekarno (first president of the RI)

Hobbies : poetry, theater, reading, volunteering

Ambitions : trainer, Mayor of Surabaya, President RI

Motto : Vivere Pericoloso (Favor Chances the Bold)

Rabu, 28 Mei 2008

BIG BANG

Bangkit Indonesia Go!, BANGkit dunia (BIG BANG)

“tiadalah malam tanpa ada akhirnya,

tiadalah malam tanpa dijumpa senja esoknya”

SALAM KEBANGKITAN!

Adalah suatu tugas yang terhormat dan mulia bagi saya bisa turut sumbangsih memberikan pena sejarah pengukir tinta emas harapan bagi suatu bangsa besar Indonesia dalam menancapkan tonggak prasasti dekade KEBANGKITAN NASIONAL untuk membuktikan memang kita layak dan pantas menjadi MERCUSUAR DUNIA.

“Indonesia Raya, Merdeka! Merdeka!, Tanahku, Negriku yang KUCINTA”. Itulah lagu kebangsaan kita yang dengan penuh keyakinan harus ditunjukkan sebagai bentuk kebanggaan sebagi anak Ibu Pertiwi yang dikarunia sederet anugerah : Zamrud Katulistiwa, Paru-Paru Dunia, Nusantara, gemah ripah loh jinawi, dsb-nya yang merupakan pemberian Ilahi yang harus disyukuri. Kalau kita tidak BANGGA lalu siapa lagi?

Kebangkitan adalah satu makna untuk menunjukkan siapa kita setelah luruh. Tidak penting berapa kali kita jatuh, yang terpenting adalah seberapa kuat untuk tetap bangkit dan bangun dari jatuh. Semenjak balita usia negeri kita,di Era Soekarno, kita pernah mengguncang dunia dengan KAA, GNB, Trikora, dan Dwikora. Di zaman Orba pernah swasembada pangan, mendapat julukan “macan asia” bahkan pertumbuhan ekonomi mencapai zaman keemasannya. Era Reformasi pun tak turut ketinggalan, dengan demokrasinya yang malah lebih demokrat dari negara-negara yang mangaku kampium demokrasi. Siapapun berhak menjadi pemimpin lewat kemerdekaan politiknya sekarang ini. Lalu apa lagi yang mau kita ukir di sejarah masa depan nanti?

Penderitaan yang cukup melelahkan pun kita sudah kenyang. Mulai dari inflasi sampai 600% era ekonomi terpimpin, gejolak represif dan intimidatif semasa Soeharto, bahkan sampai ketidakstabilan yang akut di era reformasi ini telah dan sedang kita lalui. Malah bangsa ini menjadi bangsa yang kebal dengan penderitaan. Namun yang pasti satu harta berharga yang selalu kita miliki adalah semangat dan harapan untuk tetap maju dan terus berkembang.

Golongan optimistis yang memutuskan terus menjunjung api sucinya -feu sacre- nya menyala-nyala untuk suatu perubahan akan membuat golongan pesimistis yang hanya bertopang dagu mengangkat topi simpati. Hukum perubahan akan membuktikan dirinya bahwa sesuatu yang siap dan benar-benar bangkit akan mampu mengalahkan rintangan-halangan yang melingkupinya untuk menuju cita-cita yang hakiki nan mulia.

Kalau Sriwijaya bisa menjadi pusat dunia agama Budha saat itu, Begitu juga Majapahit dengan pusat dunia agama Hindu-nya. Maka tidak heran kelak dengan berpijak di bumi Indonesia yang sama maka Bangsa ini akan menjadi pusat Kebangkitan Islam Dunia dengan pancaran cahayanya di ufuk Timur Nusantara.

Masih terngiang pidato Soekarno di hadapan ultah 10 tahun KAA (1965) saat menggemakan :

Di timur mulai bercahaya In the east, the sun is beginning to shine

Bangun dan berdiri, kawan semua! A rise and stand up, comrades all!

Bahkan yang lebih membahana, 30 September 1960 di depan seluruh perwakilan bangsa dunia, PBB, Indonesia lewat pemimpin berkaliber dunianya menyeru To Build To World A New, Membangun Tata Dunia Baru. Maka sekarang pun kita harus pula berani berteriak untuk mengubah dunia dengan perubahan Indonesia lewat kekuatan kita. Membangun dunia yang lebih damai, adil dan makmur sesuai dengan cita-cita Islam juga. Jangan sampai keberanian kita kalah dengan keberanian bapak-bapak founding father kita.

Bangsa ini adalah bangsa yang besar. Cita-citanya pun harus besar. Soul-nya juga berjiwa besar. Kalaupun gagal, janganlah takut melakukan kegagalan besar karena berarti kita juga telah berani bertindak besar. Apalagi Tuhan kita adalah Dzat Yang Maha Besar, dan karuniaNya kepada bangsa ini lewat SDA-SDM-nya ini juga Luar Biasa Besar, maka sepantasnyalah di era kebangkitan ini kita mulai dengan perubahan besar diawali dengan merasa dan percaya diri dengan harga diri yang besar.

Selanjutnya bentuk syukur ini diejawantahkan dengan tiada lain tiada bukan melalui berjuang, berjuang dan berjuang dengan semangat besar pula. Dulu, kini dan nanti pun kita harus terus merasa besar. “Tidak ada yang mampu mengerdilkan jiwa bangsa ini selain bangsa itu sendiri yang merasa dirinya kerdil.”

BIG BANG (Bangkit Indonesia Go! BANGkit dunia) yang merupakan ledakan besar kita start di Kebangkitan Nasional Indonesia 2008 dan dipelopori oleh putra-putra bangsa yang mulai memilih dirinya untuk menjadi orang-orang besar, yang berpikir besar, bertindak besar dan memang layak untuk memangku dan menjalankan negara besar Indonesia.

Yakinlah bahwa kejayaan bangsa ini seperti matahari yang akan terbit bukan karena ayam berkokok, tapi karena matahari terbitlah yang membuat ayam-ayam berkokok. Zaman ini adalah zaman terbit, zaman bangkit yang tidak disebabkan oleh orang-orang yang terpanggil untuk bangkit tapi karena ini adalah zaman kebangkitan maka sudah selayaknya kita semua bangun dan bangkit untuk mengisinya dengan kontribusi kita masing-masing yang akan membuat geger dunia lewat perubahan yang kita hampar.

Terakhir, mari kita renungkan ayat ini :

“Allah telah Menjanjikan kepada orang-orang diantara kamu yang beriman dan mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh Menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah Menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan Meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia Ridhoi. Dan Dia benar-benar Mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatupun…”(an-Nur : 55)

SALAM DAHSYAT!

Bung Basori E.S.T (Ekonospiritultrainer)

Motivator JOSS (Jujur Optimis Semangat Simpatik) dari FEUI

Minggu, 04 Mei 2008

SALAM JOSS
(JUJUR OPTIMIS SEMANGAT SIMPATIK)

EST
(EKONO SPIRITUAL TRAINER)

"Ekonom Islam" Bung Basori

Sebenarnya, saya memendam keinginan kuat untuk menjadi seorang EST (Ekonom Spiritual Trainer). Ekonom adalah sebuah bentuk tanggung jawab saya untuk mengabdi kepada bangsa ini dengan kemampuan ilmu yang saya miliki selama menyelami ilmu ekonomi FEUI dengan dosen-dosen yang dahsyat seperti Prof Dorodjatun Kuntjara Jakti, Prof. Sri Edi Swasono, DR. Mustafa Edwin Nasution, Faisal Basri M.A., Bu Miranda Goeltom, Bpk Ari Kuncoro Ph. D dan sederet nama beken ekonom lainnya. Sebenarnya aku sangat tertarik dengan ekonomi islam dimana sesuai dengan fitrah saya yang mencari kedamainan, ketentraman dan keadilan. Maka tak heran hari Jum'at kemaren, bertempat di kampus STEKPI Kalibata, tepatnya tanggal 1 Mei 2008, aku didaulat menjadi pembicara ekonomi islam dalam perpspektif mahasiswa.
Ini merupakan momen berharga yang pernah aku jalani. Selama ini biasanya mengisi training, maka sekarang dihadapkan mengisi menjadi pembicara seminar ekonomi syariah. Acara ini merupakan soft launching dari adanya BBS yakni acara Belajar Bareng Syariah yang akan rutin diadakan di kampus STEKPI. Alhamdulillah aku diuetkan dengan dosen kocak dari STEKPI yang bernama Pak Donant.
Tema yang aku bahas adalah mengenai kapitalisme yang gagal diterapkan di Indonesia dan dunia umumnya dan bekas kapitalisme yang harus menjadi masal;ah besar umat manusia di dunia ini. Mulai dari kesenjangan ekonomi, sistem bunga yang tidak sustain, dan kemiskinan yang akut dan merata dialami oleh sebagian besar penduduk bumi. Sebenarnya ada apa dengan sistem yang bekerja dewasa ini? Untungnya aku menggunakan bahan-bahan kuliah dari Bpk Yusuf Wibisana, dosen ekonomi syariah dan moneter islam favorit aku.
Pendalaman ini ternyata berlanjut saat aku mengikuti kuliah informal ekonomi Islam di auditorium FEUI dengan menghadirkan anggota Dewan Syariah Nasional, praktisi BMT dan trainer sekaligus konsultan, sekaligus penulis buku Bisnis Islami, namanya Pak Karebet. Ilmuku semakin bertambah dan sekarang yang ada adalah latihan menyampaikan dengan tersruktur, jelas dan menggugah iman.
BTW lanjut dengan EST-ku tadi dimana T-nya adalah trainer yang sudah malang melintang kulakoni. Mulai berguru sama Pak Ary Ginanjar, Tung Desem Waringin, Krisnamurti, Andri Wongso, Gede Prama, Renanld Kasali, Jamil Azzaini, Reza M Syarif, Adam Kho, Anthony Robin sampai Deepak Copra. Ilmu-ilmu mereka kuserap dan kuejahwantahkan dalam materi-materi training aku. Mulai dari Revolusi Belajar, Dream Revolution, Superteam Revolution, Duta Lingkungan, dan lain-lainnya. Semoga bakat besar trainer ini dapat menginspirasi dan memotivasi uamat di dunia.
Terakhir adalah S untuk Spiritualis yang aku sangat ingin berguru langsung dengan Agus Mustofa, Abu Sangkan, Aa Gym dan Usatad Banu. Betapa banyak ilmu agama yang belum aku ketahui dan belum aku pelajari. Dengan spiritual maka ketenangan kudapat. Kejelasan hidup kurasakan dan kedekatan dengan sang Pencipta dapat benar-benar aku pahami dan laksanakan. Ya dah sekian dulu.

Salam Joss


dari EST
Ekonospiritualtrainer
AKHMAD BASORI

Selasa, 29 April 2008

The Story Of Joss Motivator

TKBM At Tiin, Cibedug, Bogor

Tiba-tiba aku datang untuk kedua kalinya mengisi training dengan adik-adik di daerah tapos Puncak, Bogor. Kebetulan saat itu Inka temen BEM UI 2006 mempunyai wadah Komunitas Aset Bangsa yang ingin mengedukasi anak-anak supaya peduli terhadap lingkungan. Tak dinyana saya didaulat menjadi trainer untuk memotivasi anak supaya lebih giat menjadi duta lingkungan.

Aku sambut tantangan ini dengan menyiapkan materi dengan judul yang diminta yakni menjadi "Duta Lingkungan". Berkali-kali aku mengucap..."Siapa Kalian...???" dengan dijawab serempak "Duta.... Lingkungan..." jawab mereka dengan antusias.

Setiap kali aku meminta mereka berderi..maka mereka berdiri dengan antusia dengan berujar "Yesss!!" Nampak binar dan cerah wajah mereka untuk menjadi duita lingkungan yang menjadi gaeda depan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Ada juga materi surat cinta kepada lingkungan yang membuat aku terharu bagaimana mereka memenuhi fitrahnya untuk tetap melihat keindahan alamnya dengan berkomitmen menjaga lingkungan supaya tetap indah dan asri. Komitmen untuk membuang sampah pada tempatnya dan saling mngingatkan untuk menjaga keindahan.

Pengalaman bertemu adik-adik ini sangat menakjubkan. Memang tanggal 25 April 2008 dimana aku dan adik-adik telah menorehkan untuk tetap berkontribusi dengan menjadi duta lingkungan.

Islam : The Way of Life

Training yang diselenggarakan di basement FEUI ini diikuti oleh mahasiswa angkatan 2007 FEUI yang tergabung dalam Frame 2007. Training dimulai dengan sharing seputar persepsi yang ada di kalangan peserta mengenai lembaga dakwah ini. Ternyata hasil yang mereka utarakan juga bermacam-macam dan kadang mengejutkan

Tidak hanya itu, materi juga dikembangin dengan melihat perspesi umat islam indonesia yang lebuh miris lagi. Mulai dari kemiskinan dan kebodohan menjadi pandangan umum peserta. Akhirnya, dengan metode colaborative learning acara training ini lebih semarak dengan latihan menjadi pola fikir orang kaya dimana proses "barter uang" terjadi. Nah, ilmu yang saya dapat dari Tung Desem Waringin ini sempat membuat heboh peserta yang akhirnya memunculkan golongan orang kaya dan orang miskin. Pokoknya bagaimana kemampuan strategi dan taktik dalam mendapat banyak uang dengan memperhatikan faktor kali dan nilai tambah sangatlah penting.

yang lebih seru lagi adalah saat "Satu Menit yang Berarti" dimana banyak kebaikan yang bisa kita lakukan walaupun itui hanya dalam waktu satu menit. Bahkan ada yang bisa berbuat kebaikan sepluh hal dalam semenitnya. Subhanallah!!! (Kamis, 17 April 2008)

Motivator Joss Goes to UPN

Undangan dari Toha FKM UI 2004 mengantarkanku mencapai UPN untuk mengisi training dengan materi "Superteam Revolution". Mereka adalah kumpulan mahasiswa yang tergabung dalam himpunan mahasiswa kesehatan masyarakat Universitas Pembangunan Nasional.

Materi yang diajarkan seputar visualisasi, afirmasi, komitmen bersama, dan tentang belief. Awalanya banyak yang malu-malu namun akhirnya mereka enjoy juga. Mahasiswanya cukup atraktif dan alhamdulillah menambah banyak teman baru.

yang paling berkesan adalah saat mereka membuat aturan identitas dan aturan global mengenai organisasi mereka. Keinginan dan mimpi besar selalu dimiliki setipa orang dan tugas kitalah semua untuk terus mengobarkannya dan tidak membiarkannya padam. Mereka sangat antusias bercita-cita untuk semakin membesarkan oraganisasinya menjadi teladan di kampusnya. Semoga dengan usaha dan doa yang kuat itu semua bisa terlaksana. Amien. (Jum'at 18 April 2008)

`